Buka bersama ala Teknodik 2011 pada Ramadhan kali ini terasa beda karena begitu banyak personil yang sudah lulus. Dulu semasa masih mahasiswa, buka bersama bisa banyak yang ngumpul walaupun sederhana. Saya juga tidak bisa ikut ngumpul-ngumpul saat buka bersama yang dilaksanakan pada 23 Juni 2016 kemarin, males lewat “sungai amazon Kaligawe” haha. Ya begitulah kondisi Semarang sekarang dengan hiasan rob yang menjulang di beberapa titik. Bahkan Terminal Terboyo juga sudah menjadi “terminal atas air” karena tingginya rob di sana.
Buka Bersama ala Teknodik 2011
Walaupun tidak banyak yang bisa hadir, setidaknya buka bersama kali ini cukup untuk menjadi ajang temu kangen dan cerita-cerita layaknya dulu semasa mahasiswa. Buka bersama yang dipelopori oleh Mbak Rizky Chungik yang juga pernah menjadi ketua seminar nasional angkatan saya saat itu yang kemudian ditutup dengan farewell party, berlokasi di Warung Penyet Lesehan (WPL). Berikut foto lokasi kejadian.

Foto di atas menggambarkan penampakan wajah-wajah TP11 yang sudah tidak muda lagi ya haha cheers. Usia boleh nambah karena itu keharusan yang tidak terelakkan, tetapi jiwa kebersamaan tetap tak boleh berkurang.
Mangan ora mangan seng penting kumpul
Mungkin kalimat dalam bukunya Umar Kayam itulah yang tepat untuk bukber kali ini karena tanpa menghiraukan seberapa nikmat hidangan yang tersedia, yang penting Ramadhan kali ini keluarga TP 2011 tetap bisa ngumpul. Siapapun yang ngambil jepretan gambar sepertinya dia tipe pemalu yes hoho.
Perhatikan juga gambar berikut, yang menghabiskan porsi paling banyak bisa kalian tebak dengan jumlah tumpukan piring yang ada di depan orangnya 😀

Event buka bersama ini juga memunculkan inisiatif teman-teman angkatan 2011 untuk membuat grup WhatsApp agar tetap terjalin komunikasi dalam sebuah wadah sosial media. Langsung aja capcus ke semua foto bukber kemarin ya.





Demikian sedikit cerita yang bisa kutuliskan. Walaupun gak bisa merasakan situasi yang sesungguhnya di lokasi kejadian apalagi dengan adanya Anfu yang tak kurang tanpa Ihfan, Nando dan kawan-kawan kosannya, Firdan yang tegar tanpa mantannya, dan sebagainya. Ah, kalian semua memang sangat dirindukan (oleh semuanya).