Persaingan dunia aplikasi semakin menjadi-jadi termasuk dalam hal aplikasi media sosial. Dalam judul artikel ini akan sedikit saya paparkan tentang persaingan antara WeChat bersaing dengan TikTok yang akhir-akhir ini memanas termasuk peluncuran fitur-fitur barunya yang semakin berkelas.
Aplikasi satu-untuk-semua, WeChat, akhirnya melengkapi layanannya dengan fitur serupa Snapchat. Dinamai “Time Capsule”, fitur itu memungkinkan pengguna mengunggah video vertikal 15 detik yang otomatis hilang setelah 24 jam atau diistilahkan “ephemeral video”.
WeChat merupakan salah satu layanan yang paling lambat mengimplementasikan ephemeral video. Fitur itu pertama kali diperkenalkan Snapchat, lalu dijiplak Instagram, Facebook, hingga WhatsApp.
Agaknya WeChat mulai waswas dengan kemunculan aplikasi-aplikasi berbasis video yang sontak mencuri perhatian netizen. Misalnya saja TikTok yang baru berdiri dua tahun dan kini sudah menghimpun 500 juta pengguna aktif.
Pengguna aktif WeChat saat ini memang lebih banyak, mencapai 1 miliar orang. Kendati demikian, bukan tak mungkin pertumbuhan TikTok akan turut menggerus pasar WeChat.
Raksasa teknologi Tencent yang merupakan induk WeChat pelan-pelan merasakan dampak demam TikTok yang berada di bawah naungan ByteDance. Anak-anak Tencent, termasuk WeChat, tahun ini hanya berkontribusi terhadap 30,5 persen waktu online para netizen.
Angka itu turun 3,6 persen dari tahun ke tahun. Tren TikTok dinilai menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penurunan waktu online tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (26/12/2018) dari TechCrunch.
Setelah sempat diblokir, TikTok pun memperbaiki diri dengan melakukan banyak perubahan positif misalnya dengan mengajak anak-anak untuk ikut One Million Audition guna menyalurkan bakat nyanyi dan tari. TikTok Indonesia menggadakan kontes untuk tiga kategori.
Armand menjadi juri untuk kategori Voice untuk talenta bernyanyi, Shandy Aulia untuk kategori Move atau talenta menari, dan Fero Walandouw untuk kategori Show atau bakat pertunjukkan. Armand menerima tawaran ini dengan alasan ingin terlibat dalam pencarian bibit-bibit penyanyi yang berkualitas di Indonesia. Tidak hanya melalui ajang pencarian bakat di stasiun televisi, platform seperti TikTok pun juga bisa
Karenanya, selain merilis Time Capsule di WeChat, Tencent juga belakangan merilis beberapa aplikasi video yang ditujukan untuk melawan TikTok. Namun, hingga kini belum ada yang bisa melawan dominasi TikTok. Akankah keberadaan Time Capsule pada WeChat merupakan cara yang efektif? Kita lihat saja nanti.
Sumber: tekno.kompas.com