Movie Day : The Book of Life

Bagikan:

Sekilas pandang jika kalian membuka halaman beranda dan melihat cover artikel ini akan terlihat seperti sebuah film horor dengan adanya gambar mirip tengkorak. Ya, memang begitulah karakter yang ada di film The Book of Life. Perpaduan imajinasi dan animasi yang ciamik menjadikan film yang terkesan horor di awal ini menjadi sangat fantastis untuk ditonton sampai akhir tanpa melewatkan apapun. Teringat bahwa saya sudah pernah menonton film ini dan belum menulis review di sini, akhirnya Movie Day kali ini saya putuskan untuk menulis tentang The Book of Life. Bagi kalian yang penasaran dengan cover film, bisa kalian lihat juga di sini.

The Book of Life
The Book of Life

Dari visualisasi gambar di atas dengan adanya bangunan-bangunan yang terkesan animasi, kalian tentu sudah bisa menebak bahwa film ini merupakan animasi tiga dimensi. Film yang digarap oleh Twentieth Century Fox dan bekerjasama dengan Reel FX Animation Studio ini sarat akan nilai edukasi yang bisa kalian pelajari. Okey, mari kita bahas dan jangan lupa scroll terus ke bawah 🙂

The Book of Life

Dari judulnya, bisakah kalian mengetahui artinya?? Yup, Buku Kehidupan. Semua berawal dari buku dan bagi kalian yang suka dengan buku pasti akan menarik untuk mengikuti kisah ini. Cerita dimulai saat La Muerte dan Xibalba menyamar sebagai penjaga musium dan memandu anak-anak di hari yang mereka sebut dengan Day of the Death (Hari Orang Mati). Pasalnya sih di cerita ini hari itu jatuh pada tgl 2 November. Belive or not? It’s on your hand 😀

Berikut penyamaran La Muerte dan Xibalba sebagai penjaga dan tour guide museum.

Tour guide museum dalam The Book of Life
Tour guide museum

O, iya…yang perlu kalian tahu nantinya adalah La Muerte dan Xibalba merupakan dua tokoh utama dalam cerita di mana La Muerte berperan sebagai penjaga Negeri Mereka yang Diingat, sedangkan Xibalba berperan sebagai penjaga Negeri Mereka yang Dilupakan. Dengan karakteristik La Muerte yang pretty dan manis serta suka akan kejujuran, tentu saja ia cocok memegang Negeri Mereka yang Diingat. Lain halnya dengan Xibalba yang memiliki karakter jahat yang cocok untuk menjaga Negeri Mereka yang Dilupakan. Bagi kalian yang ingin tahu seberapa cantik dan masinya La Muerte atau bahkan ingin tahu seberapa jahatnya Xibalba, kalian bisa melihat wujud asli mereka dalam gambar berikut.

La Muerte dan Xibalba dalam The Book of Life
La Muerte dan Xibalba

Okey, kita masuk ke inti cerita. Xibalba yang sudah bosan menjaga Negeri Mereka yang Dilupakan mengajak La Muerte taruhan. Taruhan mereka jatuh pada tiga orang anak keci : dua laki-laki dan satu perempuan. Ketiga anak ini sebaya usianya dan mereka bermain bersama. La Muerte dan Xibalba melihat potensi bahwa salah satu di antara anak lelaki tersebut akan menikahi si gadis kecil ketika mereka sudah tumbuh dewasa nantinya. Nah, di sinilah taruhan terjadi. La Muerte memilih Manolo yang memiliki kebaikan dan kejujuran hati serta keberanian sejati dan lebih suka memainkan gitar daripada menjadi matador, sedangkan Xibalba memilih Joaquin. Siapakah gadis yang diperebutkan? Dia adalah Maria. Siapa itu Maria? Gadis yang bernala lengkap Maria Posada adalah anak seorang jendral yang sangat cantik belia. Persahabatan Maria dengan Joaquin dan Manolo sedari kecil sangat-sangat akrab.

Maria, Joaquin, dan Manolo ketika masih kecil dalam The Book of Life
Maria, Joaquin, dan Manolo ketika masih kecil

Hmm…kalau boleh dibilang, sedari kecil Maria dan Manolo sudah saling memperhatikan (dengan perasaan) loh. Hal tersebut terlihat ketika Manolo lebih peka memberikan kenang-kenangan saat Maria dihukum untuk belajar di luar daerah oleh ayahnya karena membebaskan babi-babi dan akhirnya ada babi liar yang menyerang kota. Sejak saat itulah perpisahan antara Maria, Manolo, dan Joaquin berlangsung hingga mereka dewasa.

Chuy sebagai kenangan dari Manolo dalam The Book of Life
Chuy sebagai kenangan dari Manolo

Manolo kecil tumbuh besar dilatih oleh ayahnya, keluarga Sanchez, yang merupakan matador pelawan banteng tersohor di daerahnya. What about Joaquin? Of course, Joaquin yang sudah tidak memiliki keluarga lagi akhirnya dilatih oleh ayah Maria, jendral yang kebetulan hanya melihat Joaquin yang menyelamatkan kota saat babi liar menyerang kota. Jendral tidak mau memperhatikan Manolo yang juga berperan menyelamatkan kota dari amukan babi liar dengan bakat matador keturunan keluarganya.

Tak lama kemudian, ketiga anak tersebut tumbuh dewasa dan menjadi remaja yang memiliki bakat masing-masing. Tiba saatnya Manolo menunjukkan kemampuannya sebagai matador di pertunjukan pertamanya. Saat itulah hari pulangnya Maria, gadis yang ia tunggu sekian lama. Tak hanya Manolo, Joaquin yang juga telah dewasa dan menjadi patriot hebat dengan medali dari Xibalba yang memberinya kekuatan dan tidak akan bisa terlukai oleh siapapun, juga menunggu Maria. Inilah persaingan yang menentukan bagi Manolo dan Joaquin untuk memperoleh simpati dan hati Maria. Siapakah yang akan dipilih Maria?

Joaquin, Manolo, dan Maria telah dewasa
Joaquin, Manolo, dan Maria telah dewasa

Sebelum kalian lanjut membaca cerita, ada baiknya kalian tahu tentang persaingan yang terjadi antara Manolo dan Joaquin dalam meraih cinta dari Maria. Manolo dan Joaquin bersaing secara sehat dan tetap berpegang pada persahabatan mereka tanpa melukai satu sama lain. Bukan seperti zaman sekarang ya haha. Manolo dan Joaquin merebut hati Maria dengan menunjukkan kualitas diri dan kemampuan bahkan ketulusan hati mereka. Walaupun bersaing, Manolo dan Joaquin tetap bersahabat baik sampai kapanpun. Inilah salah satu pesan dari film ini.

Langsung kita singkat saja yes reviewnya 😀

Manolo yang lebih suka bermain musik daripada menjadi matador akhirnya meninggal karena kecurangan Xibalba yang takut kalah taruhan dengan La Muerte. Manolo karena ia ingin Maria tetap hidup sehingga ia menukar nyawanya dengan Maria yang dikabulkan oleh Xibalba. Saat itu, Manolo sedang menanti fajar untuk menyatakan cintanya kepada Maria dengan keromantisannya.

Keromantisan Manolo dan Maria
Keromantisan Manolo dan Maria

Mengapa Xibalba tega membunuh Maria? Ya pastinya agar dia menang. Dengan meninggalnya Manolo, kan otomatis Joaquin yang akan menikahi Maria dan taruhan dimenangkan Xibalba. La Muerte yang tidak mengetahui kecurangan Xibalba pun akhirnya kalah taruhan dan menghuni Negeri Mereka yang Dilupakan.

Bagi yang sudah meninggal akan menghuni Negeri Mereka yang Dilupakan atau Negeri Mereka yang Diingat adalah hasil dari amal perbuatan mereka sewaktu masih hidup. Ya ibaratnya layaknya balasan surga dan neraka gitulah. Manolo dengan segala kebaikannya kemudian masuk ke Negeri Mereka yang Diingat dan akhirnya bisa bertemu dengan keluarga Sanchez alias nenek buyut dan ibunya yang telah meninggal. Sebelumnya, Manolo memilih meninggal juga karena ia ingin bertemu kembali dengan Maria. Kecurangan yang dilakukan oleh Xibalba adalah ular yang ia perintahkan untuk menggigit Maria hanya sekali gigit dan itu hanya menyebabkan Maria tidur, sedangkan ketika menggigit Manolo ular tersebut menggigit sebanyak dua gigitan yang menyebabkan Maria meninggal.

Manolo pun protes karena tidak menemukan Maria di Negeri Mereka yang dIingat dan ingin bertemu dengan penjaga Negeri Mereka yang Diingat. Manolo dan semua keluarga Sanchez terkejut saat Xibalba lah yang menjadi penguasa Negeri Mereka yang Diingat saat itu. And then…Manolo akhirnya pergi menemui Pembuat Lilin yang berperan sebagai penyeimbang dua dunia ini.

Pembuat lilin sebagai penyeimbang
Pembuat lilin sebagai penyeimbang

Sang Pembuat Lilin inilah yang sebenarnya memegang kendali atas Buku Kehidupan termasuk mengetahui siapa yang akan hidup dan mati dengan tanda nyala lilin yang ia kuasai. Namun, saat Manolo memprotes tentang kecurangan Xibalba atas kematiannya, sang Pembuat Lilin tidak menemukan catatan khusus tentang Manolo dalam Buku Kehidupannya. Ia hanya menemukan halaman kosong tentang kehidupan Manolo. Itu artinya Manolo bebas menuliskan apapun cerita dalam kehidupannya sendiri. Sama halnya dengan hidup kita. guys. Masa depan adalah halaman kosong yang bisa kita tuliskan sendiri cerita apa yang kita inginkan walaupun pada dasarnya takdir kita sudah ditetapkan oleh Sang Pencipta.

Kita harus tetap berusaha menulis cerita terbaik karena Sang Pencipta tidak akan mengubah nasib hamba-Nya selama hamba tersebut tidak mau mengubah nasibnya sendiri.

Setidaknya itulah quote yang sangat berarti dalam film ini. Lanjut…perjuangan Manolo akhrinya tidak sia-sia. Kecurangan Xibalba akhirnya dilaporkan Manolo ke La Muerte. La Muerte pun tidak terima dengan kecurangan yang dilakukan Xibalba dan akhirnya taruhan kembali dilakukan. Kali ini Xibalba mengajukan taruhan dengan mimpi terburuk Manolo. Apa lagi yang harus dihadapi Manolo dari ulah Xibalba? Manolo harus bertarung melawan ketidakingingan terbesarnya yakni menghadapi semua banteng yang telah dibunuh oleh keluarga Sanchez. Banyak sekali banteng yang ditaklukkan oleh keluarga Sanchez dan akhirnya dalam khayalan penulis banteng ini menjadi satu dan besar sekali. Gambar di bawah ini akan memberikan skala perbandingan ukuran banteng dan Manolo dalam film ini.

Manolo VS Banteng
Manolo VS Banteng

O, iya…ada baiknya juga kaliantau wajah Manolo saat berada di Negeri Mereka yang Diingat ya. Tidak semengerikan cerita orang mati ko hehe.

Manolo di Negeri Mereka yang Diingat
Manolo di Negeri Mereka yang Diingat

Sementara Manolo berjuang mengalahkan banteng besar di hadapannya, Kota Meksiko yang menjadi latar animasi ini sedang berhadapan dengan Chakal. Dengan keberanian Maria dan Joaquin yang masih memegang medali sehingga ia tak bisa dilukai, Meksiko dan penduduknya bersiap untuk menghadapi Chakal. Ternyata yang selama ini dicari Chakal sebenarnya adalah medali yang dimiliki oleh Joaquin dari pemberian Xibalba. Sebagai orang jahat yang ingin berkuasa, tentu medali itu akan menjadikan Chakal lebih kuat dan tak tertandingi.

Chakal dan pasukannya
Chakal dan pasukannya

Tanpa basa-basi, Manolo yang sudah memenangkan pertarungan dengan menyanyikan gitar dari dalam hatinya ketika melawan banteng tanpa harus membunuhnya dalam arena pertaruhan yang diberikan Xibalba, akhirnya diberikan kesempatan untuk hidup sesuai dengan janji yang diberikan oleh La Xibalba, La Muerte, dan Pembuat Lilin. Manolo berhasil kembali ke dunia nyata tepat saat Chakal tiba di Meksiko. Manolo akhirnya bertarung dengan Chakal dengan dibantu oleh arwah keluarga Sanchez sebagai wujud Day of the Death tentang kebebasan kepada orang yang telah mati.

Pasukan Sanchez
Pasukan Sanchez

Cerita berakhir dengan kemenangan warga Meksiko. Lalu, siapa yang menikahi Maria Posada? Tentu saja sudah kita tebak dari awal cerita tadi, Manolo Sanchez lah ya yeay . Joaquin ikhlas dengan hal tersebut sejak awal sebenarnya. Bagaimana dengan ayah Maria yang ingin Maria nikah dengan Joaquin? Ikhlas juga lah haha. Berikut gambar pernikahan Manolo Sanchez dan Maria Posada.

Pernikahan Manolo dan Maria
Pernikahan Manolo dan Maria

Terlihat di gambar tersebut ada Joaquin yang bersedia mengawal pernikahan Manolo dan Maria. Joaquin telah menjadi patriot sejati tanpa medali yang memberikan kekuatan agar ia tidak bisa dilukai. Begitulah pahlawan sejati sebenarnya karena sesungguhnya kekuatannya ada di dalam dirinya sendiri.

Happy ending always, right? Film ini sangat mendidik bagi semua umur loh, guys. Hmm…mungkin ada beberapa adegan yang perlu disensor untuk anak kecil hehe. Sedikit doang sih yakni saat kissing scene antara Manolo dan Maria setelah Manolo hidup kembali. Overall, ceritanya sarat akan nilai edukasi.

Pfft…ini review film terpanjang yang saya buat dan tembus sampai 1600an kata haha. Terima kasih sudah mengikuti cerita panjang kali ini.

Bagikan:
0 0 votes
Rating Artikel
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar